Cerita The Fellowship of The Rings dimulai dengan kisah
bagaimana seorang hobbit bernama Bilbo Baggins dari The Shire, telah mengembara
ke Misty Mountain dan bertemu dengan Gollum yang telah tinggal di dalam sebuah
gua di gunung tersebut selama 500 tahun. Bilbo berhasil mencuri cincin milik
Gollum dan kemudian membawanya pulang ke The Shire. Tanpa disadari, cincin
tersebut mempunyai kekuatan sakti.
Pada ulang tahunnya yang ke-111, Bilbo memutuskan untuk
meninggalkan The Shire dan menuju ke Rivendell. Bilbo ingin menghabiskan masa
tuanya dengan menulis buku tentang pengembaraannya dengan seorang Dwarf mencari
harta karun di Lonely Mountain, di mana terdapat seekor naga yang
menyembunyikan emas permata di bawah badannya. Sebelum melakukan perjalanannya,
Bilbo mewariskan cincin sakti yang disebut One Ring kepada keponakannya yang
bernama Frodo Baggins.
Seorang Wizard yang juga sahabat Bilbo bernama Gandalf
menyarankan Frodo untuk menghancurkannya ke Mount Doom. Penghancuran cincin ini
untuk menghalangi niat jahat Sauron yang ingin menguasai Middle-Earth. One Ring
dibuat oleh Sauron, Dark Lord dari Mordor, cincin tersebut sesungguhnya
digunakan untuk menguasai Middle-Earth dan memperbudak rakyatnya.
Frodo berangkat ke Mount Doom bersama seorang sahabatnya
yang bernama Samwise Gamgee. Dalam perjalanan, mereka bertemu dengan Merry dan
Pippin yang akhirnya ikut bergabung bersama Frodo dan Sam. Perjalanan para
hobbit ini terus dibayangi oleh Black Rider yang merupakan utusan Sauron untuk
mengawasi si pemegang cincin.
Ketika sampai di Bree, empat hobbit ini memutuskan untuk
beristirahat di The Prancing Pony. Ditempat tersebut mereka bertemu dengan
seorang Strider yang bernama Aragorn. Ternyata Strider tersebut adalah utusan
Gandalf yang bertugas menemani para hobbit hingga ke Rivendell, tempat penguasa
Elf berkuasa dan akan terjadi pertemuan penting antara semua ras penghuni
Middle Earth.
Keesokan harinya Strider menemani mereka untuk meneruskan
perjalanan ke Rivendell. Pada malam harinya, mereka kembali diserang oleh Black
Rider. Frodo terluka dalam serangan itu karena ditikam oleh Black Rider. Dalam
kepanikan karena Frodo terluka dan pingsan, tiba-tiba muncul seorang Elf yang
bernama Arwen dan membawa Frodo ke Rivendell dengan kudanya.
Black Rider terus mengejar Arwen sampai ke Loudwater River. Saat Black Rider mencoba menyeberangi sungai, Arwen membaca mantra untuk membuat sungai tersebut memukul Black Rider dengan kuat dan membunuh mereka. Setelah berhasil mengalahkan Black Rider, Arwen dan Frodo melanjutkan perjalanan menuju ke Rivendell.
Black Rider terus mengejar Arwen sampai ke Loudwater River. Saat Black Rider mencoba menyeberangi sungai, Arwen membaca mantra untuk membuat sungai tersebut memukul Black Rider dengan kuat dan membunuh mereka. Setelah berhasil mengalahkan Black Rider, Arwen dan Frodo melanjutkan perjalanan menuju ke Rivendell.
Pada saat yang sama, Gandalf yang terperangkap di puncak
Menara Orthanc di Isengard meminta bantuan burung elang raksasa bernama Gwaihir
untuk melepaskannya dari tawanan Saruman. Gwaihir membawa Gandalf ke Rivendell.
Saat rombongan Aragorn dan para hobbit sampai di Rivendell, Frodo sudah sembuh
dari lukanya. Elrond sang pemimpin bangsa Elf sangat kagum pada kekuatan mental
Frodo yang sama sekali tidak terpengaruh dengan kekuatan jahat dari One Ring.
Sementara itu, seluruh wakil pemimpin dari semua makhluk Middle-Earth berkumpul
di Rivendell untuk membahas siapa yang akan membawa One Ring ke Mordor untuk
dihancurkan. Saat tidak ada yang bersedia membawanya, tiba-tiba Frodo menawarkan
diri untuk membawa One Ring ke Mordor. Maka terpilihlah orang-orang yang akan
melakukan perjalanan ke Mordor, yaitu Gimli (Dwarf), Legolas (Elf), Aragorn dan
Boromir (Men), Gandalf (Wizard), dan keempat hobit (Frodo, Sam, Merry, dan
Pippin). Kesembilan orang tersebut tergabung dalam The Fellowship of The Ring.
Keesokan harinya kesembilan orang tersebut berangkat menuju
ke selatan melewati Lothlorien. Untuk sampai ke Lothlorien, mereka harus
melintasi Misty Mountain yang saat itu sedang mengalami badai salju dan
reruntuhan batu-batuan. Namun akhirnya mereka menyerah pada cuaca dan
mengalihkan jalur menuju ke Moria yang merupakan tempat tinggal Dwarf.
Di Moria, mereka diserang oleh Orcs. Orcs adalah manusia
kerdil bodoh ciptaan Sauron yang tinggal di Hutan Mirkwood untuk membantu
Sauron menguasai Middle-Earth. Karena jumlah pasukan Orcs yang tidak seimbang
dengan jumlah The Fellowship, maka mereka melarikan diri ke jembatan
Khazad-Dum. Celakanya di jembatan tersebut mereka telah dihadang oleh binatang
raksasa yang menyerupai monster bernama Balrog. Pertempuran dengan Balrog
menyebabkan Gandalf terjatuh ke dasar jurang dan menghilang.
Aragorn kemudian mengambil alih tugas Gandalf untuk memimpin
The Fellowship sampai ke Mordor. Setelah perjalanan The Fellowship sampai di
Lothlorien, mereka bertemu dengan seorang peri bijak yang bernama Galadriel.
Galadriel memberikan bekal sampan, biskuit lembas, dan kaca. Dari kaca milik
Galadriel, Frodo melihat masa depan dimana sahabatnya Sam akan menemui ajalnya
jika tetap ikut dengannya ke Mordor. Frodo mulai bimbang pada perjalanannya,
namun ia tetap harus menghancurkan One Ring.
Perjalanan berlanjut melewati sungai Anduin menuju ke
selatan. Sampai di Fall of Rauros mereka berhenti untuk beristirahat. Saat
beristirahat, Boromir ingin melihat dan memegang One Ring, namun Frodo
menolaknya dan menyingkir dari Boromir. Tiba-tiba sekumpulan Orcs dan Uruk Hai
menyerang The Fellowship. Gimli, Legolas, Aragorn, dan Boromir maju menghadapi
serangan musuh, sedangkan Merry, Pippin, Frodo, dan Sam berlari menyembunyikan
diri namun akhirnya mereka terpisah sementara Merry serta Pippin menjadi
tawanan pasukan Orcs.
Frodo dan Sam berhasil menyelamatkan diri dan berlayar ke
seberang sungai. Sementara Gimli, Aragorn, dan Legolas yang berhasil
mengalahkan pasukan Orcs dan Uruk Hai harus merelakan Boromir yang tewas di
medan perang. Gimli, Aragorn, dan Legolas melakukan penghormatan terakhir
kepada Boromir dengan meletakkan mayatnya ke dalam sampan dan membiarkannya
berlayar menuju sungai Anduin, kemudian ketiganya mulai mencari keempat hobbit.
Demikian akhir dari cerita The Lord of The Rings: The Fellowship of The Rings yang merupakan trilogi. Terpecahnya The Fellowship menjadi akhir cerita yang akan berlanjut pada buku yang kedua.
Demikian akhir dari cerita The Lord of The Rings: The Fellowship of The Rings yang merupakan trilogi. Terpecahnya The Fellowship menjadi akhir cerita yang akan berlanjut pada buku yang kedua.
Analisis Unsur Intrinsik
1. Alur dan Latar
No
|
Unsur
|
Latar
|
Deskripsi
|
1
|
Eksposisi
|
· Kota
Shire
· Lembah
sebelah atas Anduin
|
· Mengenai
para hobbit dari Shire..
· Kisah-kisah
mereka yang paling awal sepertinya mengacu sekilas pada masa ketika mereka
tinggal di lembah-lembah sebelah atas Anduin
|
2
|
Komplikasi
|
· Rumah
Bilbo
|
· ..suatu
hari datang ke rumah Bilbo sang Penyihir besar..
|
3
|
Konflik
|
· Di
balik tikungan, jalan menuju Woody End
|
· Dari
balik tikungan datang seekor kuda hitam..
|
4
|
Klimaks
|
· Di
Gerbang Moria
|
· “Jalan
itu mungkin menuju Moria, tapi bagaimana kita bisa tahu dia keluar melalui
Moria?”
|
5
|
Resolusi
|
· Lόrien
|
· Beberapa
Peri yang bisa berbicara bahasa mereka datang membawa
banyak hadiah.
|
2. Perwatakan
No
|
Tokoh
|
Watak
|
Deskripsi
|
1
|
Frodo Baggins
|
· Ramah
· Polos,
kurang paham
|
· Mr.
Frodo seorang hobbit muda yang sangat ramah
· ..aku
masih belum mengerti..
|
2
|
Bilbo
|
· Pembohong
· Baik
|
· ..cerita
diatas bukanlah cerita yang mula-mula disampaikan Bilbo pada teman-temannya.
· “selamat
jalan Bilbo yang baik,”
|
3
|
Gandalf
|
· Perhatian
· Mementingkan
orang lain
|
· “sejak
Bilbo pergi, aku sangat khawatir tentangmu,”
· “Lari
kalian bodoh!” teriaknya lalu hilang.
|
4
|
Sméagol/Gollum
|
· Ingin
tahu
· Serakah
· Dibenci
· Pembohong
|
· Yang
berwatak paling ingin tahu dan selalu mencari tahu dari keluarga itu adalah
Sméagol
· “berikan
cincin itu padaku Déagol sayang,”
· “karena
ini hari ulang tahunku dan aku menginginkannya sayang,”
· Dia
menjadi sangat tidak disukai dan dihindari
· “Gollum
itu pembohong,”
|
5
|
Strider/Aragorn
|
· Misterius,
baik, suka menolong
· Mudah
bergaul
· Adil
|
· “Biarlah
seluruh anggota rombongan mendapat perlakuan yang sama rata.”
|
6
|
Sam
|
· Setia
kawan
· Suka
menolong
· Selalu
berfikiran negatif
|
· Sam
tidak mau dipisahkan dari Frodo meskipun banyak rintangan berat menanti
mereka.
· “Ada
sesuatu dibalik ini,”
· “Aku
tidak mempercayainya,”
|
7
|
Legolas
|
· Baik
· Suka
membantu
· Keras
kepala
|
· “Terkutuklah
sifat keras kepala kaum peri!”
|
8
|
Pippin
|
· Setia
kawan
· Suka
menolong
· Suka
mencari perhatian
|
· Pippin
rupanya sangat menikmati perhatian yang diperolehnya.
|
9.
|
Merry
|
· Setia
kawan
|
· “itulah
sebabnya kami memutuskan untuk ikut”
|
10.
|
Saruman
|
· Pengkhianat
|
· Ia
terlena oleh kekuatan cincin itu dan berusaha mendapatkannya untuk
kepentingannya sendiri.
|
11.
|
Gimli
|
· Keras
kepala
· Keras
|
· Gimli
keras kepala
· “Aku
akan menuntut ganti rugi penuh kalau aku tersandung atau jari kakiku lecet.”
|
3. Sudut Pandang :
Penulis menggunakan Sudut Pandang Orang Ketiga.
4. Amanat
Sahabat
akan selalu ada disaat kita membutuhkan bahkan tanpa kita memintanya sekalipun.
Apapun
halangan yang menghadang kita, jika kita tetap pada pendirian dan komitmen
kita, kita akan selalu dapat menghadapinya.
Pengorbanan
yang bertujuan baik akan membuahkan hasil yang lebih baik.
5. Tema : Petualangan.
b. Analisis Unsur Ekstrinsik
1. Kelebihan Buku Ini
Kelebihan dari buku ini adalah banyak mengandung
kiasan-kiasan sehingga kita dapat bermain dengan imajinasi dan berfantasi
dengan pikiran kita. Di awal buku ini dijelaskan mengenai pengenalan para
hobbit dan apa yang terjadi sebelumnya dengan lengkap dan jelas, sehingga kita
tidak perlu bingung dan bertanya-tanya tentang apa yang terjadi di buku
sebelumnya.
2. Kelemahan Buku Ini
Kelemahan buku ini hampir tidak ditemukan, menurut saya buku
ini nyaris mendekati sempurna. Tetapi ada sedikit bahasa yang asing ditelingan
kita seperti kelakar. Tapi itu tidak sampai 1% dari kekurangan buku.
3. Tentang Buku Ini
Buku ini merupakan buku kedua dari seri Lord Of The Rings.
Buku pertamanya berjudul The Hobbits yang kuarang mengisahkan tentang
keseluruhan cerita. Bahkan buku pertama tidak difilmkan. Buku yang diterbitkan
oleh penerbit Gramedia ini sudah mencapai cetakan keenam pada tahun 2004. Buku
ini bahkan sudah difilmkan dan berhasil menyabet sejumlah penghargaan bergengsi
dunia dalam ajang perfilman. Dalam filmnya, buku kedua ini menjadi film pertama
karena buku pertamanya, The Hobbits tidak difilmkan.
0 komentar:
Post a Comment