Cerita hikayat
Hikayat adalah salah satu bentuk sastra karya prosa lama yang isinya berupa cerita, kisah, dongeng maupun sejarah. Umumnya mengisahkan tentang kephalawanan seseorang, lengkap dengan keanehan, kekuatan/ kesaktian, dan mukjizat sang tokoh utama
Hikayat adalah salah satu bentuk sastra karya prosa lama yang isinya berupa cerita, kisah, dongeng maupun sejarah. Umumnya mengisahkan tentang kephalawanan seseorang, lengkap dengan keanehan, kekuatan/ kesaktian, dan mukjizat sang tokoh utama
Ciri-ciri Hikayat :
1. Anonim : Pengarangnya tidak dikenal
2. Istana Sentris : Menceritakan tokoh yang berkaitan dengan kehidupan istana/ kerajaan
3. Bersifat Statis : Tetap, tidak banyak perubahan
4. Bersifat Komunal : Menjadi milik masyarakat
5. Menggunakan bahasa klise : Menggunakan bahasa yang diulang-ulang
6. Bersifat Tradisional : Meneruskan budaya/ tradisi/ kebiasaan yang dianggap baik
7. Bersifat Didaktis : Didaktis moral maupun didaktis religius (Mendidik)
8. Menceritakan Kisah Universal Manusia : Peperangan antara yang baik dengan yang buruk, dan dimenangkan oleh yang baik
9. Magis : Pengarang membawa pembaca ke dunia khayal imajinasi yang serba indah
Si Miskin
Karena kutukan
Batara Indra, raja keindraan beserta istrinya jatuh miskin, melarat, dan
terlunta-lunta di kerajaan Antah Berantahyang diperintah oleh Maharaja Indra
Dewa. Setiap hari si miskin mencari sisa makanan yang sudah dibuang orang di
tempat – tempat sampah. Apabila penduduk melihatnya , mereka beramai-ramai
menghina,memukul, dan mengusis si miskin suami istri itu, sehingga badannya
luka-luka. Sedih hati si miskin sepanjang hari dan tidak berani masuk kampong
karena takut di pukul atau dilempari batu. Diambilnya daun-daun muda untuk di
makan dan untuk pengobat luka di tubuhnya. Demikian pengalaman dan penderitaan
mereka sepanjang hari.
Ketika
mengandung 3 bulan , istrinya mengidamkan buah mempelam ( sejenis mangga ) yang
tumbuh di halaman istana raja. Dimintanya agar suaminya ( si miskin ) meminta
buah mempelam itu kepada raja. Mendekat kampong saja suaminya tidak berani,
apalagi hendak menghadap raja minta buah mempelam itu. Dengan sedih dan meratap
istrinya memohon supaya suaminya mau meminta mempelam raja itu. Karena kasihan
kepada istrinya si miskin mencoba meminta mempelam itu.
Tiada
disangka-sangka , raja sangat bermurah hati dan member kan mempelam yang
diminta si miskin. Buah lain seperti nangka pun di beri raja. Penduduk kampong
yang melihatnya jatuh kasihan dan bermurah hati member si miskin kue dan juadah
9 kue basah ) mungkin berkat tuah anak yang dikandung istrinya juga hal yang
demikian itu terjadi.
Pada hari baik
, setelah cukup bulanya , istri si miskin melahirkan seorang putra yang
sangat elok parasnya , anak itu di beri nama Marakemah yang artinya anak dalam
penderitaan.
Ketika si
miskin menggali tanah untuk memancangkan tiang atap tempat berteduh ,
tergali olehnya taju ( tapi mahkota ) yang penuh berhias emas . dengan kehendak
yang maha kuasa , terjadilah lengkap dengan alat , pegawainya , pengawal dan
sebagainya ditempat itu. Si miskin menjadi rajanya dengan nama Maharaja Indra
Angkasa dan istrinya menjadi permaisuri dengan nama Ratna Dewi. Kerajaan itu
mereka namakan Puspa Asri .
Kerajaan puspa
asri terkenal kemana-mana. Pemerintahanya baik, rakyatnya aman, damai, makmur,
dan sentosa. Tiada lama kemudian lahirlah pula adik Marakemah yang di beri nama
Nila Kesuma. Bertambah mashurlah kerajaan puspa sari dan bertambah pula iri
hati Maharaja Entah Berantah.
Kemudian
tersiar kabar , Maharaja Indra Angkasa mencari ahli nujum untuk mengetahui
peruntungan kedua anaknya kelak. Kesempatan ini di pergunakan Maharaja Indra
Dewa . semua ahli nujum dikumpulkan dan dihasutnya supaya mengatakan kepada
Indra Angkasa bahwa Marakemah dan Nila Kesuma akan mendatangkan mala petaka dan
akan menghancurkan kerajaan puspa Asri . semua ahli nujum mengatakan seperti
yang di hasutkan oleh Maharaja Indra Dewa.
Mendengar
kata-kata ahli nujum itu sangatlah murka Maharaja Indra Angkasa .maraakemah dan
adiknya hendak di bunuhnya, permai suri Ratna Dewi menagis tersedu-sedu,
memelas, dan memohon pada suaminya supaya kedua putranya jangan dibunuh .
ia tak tahan lagi melihat ke dua anaknya di perlakukan demikian.
Dimohonnya kepada suaminya supaya di biarkan saja kemana perginya mereka.
Sambil di sepak dan di terjang, pergilah ke dua anak iti mengembara tanpa
tujuan. Sesaat setelah mereka pergi kerajaan Puspa Sari terbakan habis,
semuanya musnah.
Sampai dikaki
bukit berteduhlah Marakemah dengan adiknya Nila Kesuma, dibawah sebatang pohon
dalam keadaan lapar tertangkaplah seekor burung yang sedang hinggap di
dekatnya. Karena lapar, mereka hendak memakan burung itu dan berusaha hendak
memasaknya lebih dahulu. Datanglah mereka ke pondok seorang petani hendak minta
api untuk membakar burung itu. Tiba-tiba mereka ditangkap petani karena di
tuduh hendak mencuri . keduanya dilemparkan ke laut dan di terjang ombak kesana
kemari. Nila Kesuma akhirnya terdampar di pantai dan di temukan oleh raja
Mengindra Sari, putra mahkota kerajaan palinggam cahaya. Nila Kesuma di bawa ke
istana , kemudian di persunting raja Mengindra Sari, menjadi permaisuri dengan
gelar putri mayang mengurai.
Marakemah di
bawa arus dan terdampar di pangkalan ( tempat mandi di pantai ) nenek gergasi (
raksasa tua . kemudian dia di ambil dan di masukkan dalam kurungan di
rumahnya . kebetulan di situ telah di kurung pula putri Raja Cina bernama
Cahaya Khairani yang tertangkap lebih dahulu. Mereka ini akan dijadikan
santapan sang gergasi.
Sebuah
kapal besar menghampiri perahu mereka dan mereka ditangkap lalu
dimasukkan ke kapal. Nahkoda kapal jatuh cinta kepada Cahaya Khirani . cahaya
Khirani di paksa masuk ke dalam kmar , sedangkan marakemah di buang ke laut.
Dalam keadaan
terapung-apung . setelah kapal berlayar juh, ,Marakemaah di telan seekor ikan
nun ( ikan ynag sangat besar. Ikan itu terdampar di pangkalan nenek kabayan.
Seekor burung rajawali terbang diatas pundak nenek kabayan dia emberi tahu
supaya perut ikan nun yang terdampar dipantai itu di toreh ( di buka )
hati-hati., karena di dalamnya ada seorang anak raja . petunjuk burung
itu diikuti nenek kabayan dan setelah perut ikan nun dibuka keluarlah Marakemah
dari dalamnya mereka sama-sama senang dan gembira . lebih- neek kabayan yang
mendapatkan seorang putra yang baik budibya.
Marakemah
tinggal di rumah nenek kabayan dan sehari hari turut membantu membuat
karangan bunga untuk dijal dan dikirim ke negeri lain.dan cerita nenek kabayan
tahulah Marakemah . bahwa permaisuri kerajaan tempat tinggal mereka bernama
mayang mengurai yang tidak lain dari pada seorang putrid yang di buang ke laut
oleh seorang [etani ketika hendk mencari api untuk membakar seekor
burung bersama kakaknya . yakinlah Marakemah bahwa putrid itu sesungguhnya
adiknya sendiri.
Kebetulan
Cahaya Khairani maupun Mayang Mengurai sangat menyukai karangan nenek yang
sebenarnya marahkemalah yang mengarangnya. Pada suatu ketika dicantumkanya
namanya dalam karangan bunga itu. Dari mana itu Cahaya Khirani dan Nila Kusuma
mengetahui bahwa marekamah masih hidup. Bertambah dalam cinya Cahaya Khirani
kepada kekasihnya. Demikian juga Nila kesuma beserta suaminya , berkemauan
keras untuk segera mencari kakaknya yaitu marakemah kerumah nenek kabayan itu.
Betapa gembira
mereka atas pertemuan itu tak dapat dibayangkan dengan mudah pula marakemah
bersama iparnya Raja Palinggap Cahyo dapat menemukan tempat cahaya khirani
disembunyikan oleh nahkoda kapal. Setelah cahaya khirani ditemukan dan ternyata
ia belum ternoda oleh nahkoda , maka dilangsunhkanlah pernikahan antara
marakemah dengan cahaya khirani . dan nahkoda yang menggoda cahaya kirani
di bunuh di kerajaan palinggan cahaya.
Marakemah
bersama cahaya kirani kemudian pergi ke tempat ayah – bundanya yang telah jatuh
,iskin di Puspa Sari yang telah lenyap dengan isinya di daratan tinju maya,
mercu indra kemudian ia dinobatkan di sana menggantikan orangtuanya.
0 komentar:
Post a Comment